Kesalahan Umum dalam Penataan Interior yang Sering Terlewatkan

Daftar isi:
Menata interior rumah bukan hanya soal memilih furnitur atau memadukan warna cat dinding.
Di balik tampilan yang estetik, ada banyak pertimbangan teknis dan fungsional yang kerap luput dari perhatian.
Salah satu contohnya adalah saat mengatur desain kamar tidur, banyak orang hanya fokus pada gaya visual tanpa memikirkan sirkulasi udara, pencahayaan alami, atau akses gerak yang nyaman.
Padahal, kamar tidur merupakan ruang personal yang seharusnya mendukung kenyamanan dan kualitas istirahat.
Kesalahan seperti ini sering kali terjadi karena banyak orang terjebak pada tren desain yang bertebaran di media sosial tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi ruang yang mereka miliki.
Untungnya, kini ada platform seperti desainruang.id yang menawarkan berbagai referensi penataan ruang yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memperhatikan aspek teknis, ergonomi, serta fungsionalitas.
Dengan panduan yang tepat, kamu bisa menghindari kekeliruan yang umum terjadi saat menata rumah.
Berikut beberapa kesalahan dalam penataan interior yang sering luput dari perhatian.
1. Salah Ukur Ukuran Furnitur
Kesalahan ini cukup sering ditemukan, terutama saat membeli furnitur secara online.
Meja makan yang terlihat ideal di katalog, bisa saja terlalu besar untuk ruang makan sempit.
Begitu pula dengan sofa yang akhirnya memenuhi seluruh ruang tamu hingga menyulitkan akses keluar-masuk.
Untuk menghindarinya, pastikan kamu melakukan pengukuran ruang secara akurat dan menyesuaikannya dengan ukuran furnitur yang akan dibeli.
Pemetaan layout sebelum berbelanja bisa membantu menghindari ketidakcocokan ukuran.
2. Pencahayaan yang Kurang Strategis
Banyak pemilik rumah mengandalkan satu sumber cahaya utama, padahal pencahayaan yang baik memerlukan kombinasi beberapa titik.
Misalnya, lampu ambient untuk cahaya keseluruhan, task lighting untuk kegiatan seperti membaca atau memasak, dan accent lighting untuk menonjolkan elemen tertentu.
Ruangan yang gelap atau pencahayaan tidak merata dapat mengurangi kenyamanan dan keindahan interior.
3. Warna Dinding yang Terlalu Dominan
Pemilihan warna cat dinding juga bisa jadi jebakan. Warna gelap atau terlalu mencolok memang terlihat menarik dalam foto, namun jika diterapkan secara berlebihan bisa membuat ruang terasa sempit dan sumpek.
Warna netral seperti putih, krem, abu-abu muda, atau pastel biasanya lebih aman digunakan di berbagai jenis ruang.
Jika kamu menyukai warna cerah, gunakan sebagai aksen pada salah satu dinding atau elemen dekoratif agar tidak mendominasi ruangan.
4. Tidak Memperhitungkan Jalur Sirkulasi
Menata furnitur tanpa memperhatikan jalur sirkulasi bisa membuat penghuni merasa tidak nyaman.
Misalnya, kursi makan yang menghalangi akses ke dapur atau sofa yang terlalu dekat dengan pintu.
Jalur utama seperti dari pintu masuk ke ruang tamu, atau dari dapur ke ruang makan, harus tetap terbuka dan tidak terhalangi.
Prinsipnya adalah memastikan setiap orang bisa bergerak dengan leluasa tanpa hambatan di setiap sudut rumah.
5. Dekorasi Berlebihan
Menambahkan banyak dekorasi dengan harapan menciptakan nuansa “ramai” sering kali malah menghasilkan kesan berantakan.
Vas bunga, lukisan, cermin, atau bantal sofa sebaiknya dipilih dengan cermat dan disesuaikan dengan tema ruangan.
Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Satu elemen dekorasi yang menonjol dan sesuai dengan karakter ruang bisa jauh lebih efektif daripada banyak ornamen yang tidak berhubungan.
6. Mengabaikan Penyimpanan
Interior yang rapi sangat bergantung pada solusi penyimpanan yang baik.
Namun sering kali area penyimpanan justru terlewatkan dalam proses penataan.
Rak dinding, laci tersembunyi, hingga furnitur multifungsi seperti bangku yang bisa dibuka sangat berguna menjaga kerapian ruang.
Desain interior yang fungsional selalu menyisipkan solusi penyimpanan bahkan dalam ruang kecil sekalipun.
7. Tidak Menyesuaikan Desain dengan Gaya Hidup
Gaya hidup keluarga dengan anak kecil tentu berbeda dengan pasangan muda atau individu yang tinggal sendiri.
Sayangnya, masih banyak yang memaksakan satu konsep desain tanpa mempertimbangkan kebiasaan penghuni.
Misalnya, menggunakan meja kaca besar di ruang keluarga aktif bisa berisiko bagi anak-anak.
Penyesuaian ini penting agar desain benar-benar menunjang aktivitas sehari-hari, bukan hanya tampil cantik.
Kesimpulan
Kesalahan dalam penataan interior bukan hanya berdampak pada tampilan rumah, tapi juga kenyamanan penghuninya.
Dengan memahami berbagai kekeliruan yang sering terjadi, kamu bisa menghindari pemborosan biaya dan waktu dalam proses penataan.
Setiap ruang memiliki karakter dan kebutuhan masing-masing, sehingga perencanaan yang matang sangatlah penting.
Ingat, desain interior bukan hanya soal estetika, tapi juga harus mendukung fungsi ruang dan kenyamanan hidup sehari-hari